Ads 468x60px

Labels

Labels

Kamis, 21 Oktober 2010

Kopi Pahit Pengenal Keindahan



Dulu waktu saya masih SD lumayan pintar (narsis dikit ^_^) rangking saya 3 besar terus..
setiap hari saya berangkat sekolah berjalan kaki, ma'lum sekolah saya tak begitu jauh dari rumah kira-kira 500m.. setiap hari saya hanya dibekali uang 200rupiah (sekitar tahun 1996-2002) pokonya selama saya sekolah SD. waktu itu pas pelajaran olahraga, namanya juga sekolah kampung kalau mau olahraga pasti cari lapangan yang jaraknya lumayan jauh dari sekolah. namanya anak-anak walaupun jauh asalkan banyak teman pasti terasa bahagia. permainan yg biasa saya mainkan adalah sepak bola (olahraga yg merakyat) saya posisinya sebagai penjaga gawang, saat itu pemain yg saya kagumi adalah kiper tim nas inggris David Seaman ketika pulang olahraga hujan turun dengan begitu lebatnya, kamipun singgah di gubuk yang ada disekitar lapangan. lama kelamaan hujan pun reda kami memulai perjalanan pulang kembali ke sekolah dengan mengambil trute terpendek yaitu lewat tengah rel kreta api. kami merasa lelah konsentrasipun mulai memudar ketika kami berjalan menyusuri rel kreta api. tanpa sadar dan terkejut setengah mati, didepan ada tikungan yg kalau ada kereta pasti tidak kelihatan. nah pas waktu itu, mungkin karena kami kelelahan ataupun memmang sedang asyik ngobrol kami tidah mendengan suara kereta, tiba-tiba si 'hitam manis' itu sudah di depan mata kami.

Polisi 'Sentil' Pelaku Cyber Bullying via Facebook

Pemanfaatan situs jejaring sosial Facebook sepertinya dioptimalkan betul oleh kepolisian Victoria, Australia. Lantaran tidak bisa dihubungi via telepon maupun surat, mereka pun sampai menggunakan Facebook untuk 'menyentil' pelaku cyber bullying.

Seperti dikutip detikINET dari AFP, Kamis (20/10/2010), sebelumnya pihak kepolisian telah memformat semua dokumen agar bisa dikirim melalui inbox Facebook pelaku. Namun tak hanya surat saja yang dikirim, polisi bahkan membuat sebuah video resmi berisi perintah dari pengadilan untuk menon-aktifkan akunnya.

"Dia (pelaku-red) memahani keseriusan dari pesan tersebut dan menyatakan akan menghapus profilnya di Facebook," tukas juru bicara polisi.

Pelakunya sendiri dituduh telah menggunakan situs tersebut untuk melakukan kekerasan, menggertak dan mengancam orang lain.